Jumat, 26 Juni 2009

SMAN 5 MALANG




SMAN 5 Malang merupakan Sekolah ADIWIYATA dan UKS. Sekolah ini telah memenangkan lomba UKS dan ADIWIYATA tingkat provinsi beberapa bulan yang lalu. Kemenangan ini tak lepas dari kerjasama para guru dan karyawan. Tapi yang lebih dominan dalam lomba ini dalah peran aktif siswa dalam menjaga kebersihan sekolah kita.

Dengan adanya lomba UKS dan ADIWIYATA ini siswa lebih mengenal tentang kebersihan dan kesehatan. Tetapi tak hanya siswa saja melainkan juga guru dan para karyawan yang ada di sekolah kita. Tujuan program adiwiyata adalah untuk mendorong dan membentuk sekolah-sekolah agar dapat turut melaksanakan upaya-upaya pemerintah menuju pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang, atau menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.

Dan lebih membanggakan lagi SMAN 5 MALANG telah dipercaya pemerintah kota Malang untuk mewakili lomba UKS tingkat nasional dan bersaing dengan seluruh provinsi di Indonesia.

Ini adalah sekilas pengenalan tentang SMAN 5 MALANG tercinta. Dan untuk mengenal lebih jauh silahkan saja datang berkunjung ke SMAN 5 MALANG agar dapat mengetahuinya lebih detail dari segala aspek.

Pendidikan Layak


Seluruh masyarakat Indonesia harus bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Hal ini telah tercantum dalam UUD 1945. Dan dana dari APBN sebanyak 20% menurut UUD 1945 digunakan untuk pendidikan. Dari dana yang cukup besar itu tentunya para pejuang bangsa kita yang telah merumuskan UUD 1945 dengan sedemikian rupa telah mengetahui bahwa pendidikan sangatlah penting untuk dapat membangun bangsa kita. Bagaimana mungkin bangsa kita dapat menjadi bangsa yang dapat makmur dan kaya apabila masyarakatnya tidak berpendidikan. Mari kita telaah, bangsa manakah yang masyarakat dan pemimpinnya yang tidak berpendidikan dapat menjadi Negara yang makmur dan kaya? Tentunya akan sangat sulit sekali kita temukan karena sangat jarang bahkan mungkin juga tidak ada. Apalah guna Negara yang memiliki kekayaan alam yang tinggi jika tidak mempunyai pendidikan untuk mengolahnya. Apabila Negara tersebut tidak dapat memanfaatkan kekayaan yang ada tentunya hal tersebut akan sangat disayangkan karena kita akan menjadi makmur apabila kita dapat mengolah dan memanfaatkan serta melestarikan kekayaan yang kita miliki. Dan tentunya kita tidak ingin terus-menerus dibodohi bukan? Kita harus dapat menjadi bangsa yang mandiri. Kita harus dapat menunjukan pada dunia bahwa kita bangsa yang kokoh, bersatu,dan disiplin. Karena tanpa disiplin bangsa kita akan terus menjadi bangsa yang tertinggal karena kita mendapatkan kesan bahwa kita tidak mempunyai komitmen. Jika kita dapat mengolah, memanfaatkan, dan juga melestarikanya maka kita tidak akan menjadi bangsa yang tertinggal lagi. Dan tentunya untuk mengatur semua itu dibutuhkan pendidikan yang tinggi.

Apabila kita meninjau masa lalu tentunya kita akan sangat bersyukur dapat hidup di era ini, kita dapat memperoleh pendidikan yang layak dan juga tidak lagi hanya kaum pria saja yang berhak mendapatkan pendidikan. Tentunya hal ini tidak lepas dari perjuangan para pahlawan kita. Walau tentunya agar seluruh masyarakat Indonesia dapat menikmati pendidikan yang layak memerlukan perjuangan dan semangat yang tinggi. Karena hiingga kemerdekaan Indonesia akan menginjak pada usia 64 tahun ini, masih banyak masyarakat yang masih belum dapat mendapatkan pendidikan yang layak. Masyarakat yang buta huruf pun masih bisa kita dapatkan. Sudah setengah abad lebih kita merdeka namun tetap saja rasanya kita masih terbelenggu oleh penjajahan. Penjajahan atas kebodohan dan kemiskinan. Kita harus mengakui bahwa Negara kita yang merupakan Negara berkembang masih sangat dekat dari garis kemiskinan dan juga kebodohan. Menurut informasi yang saya dapatkan, pendidikan Negara Indonesia berada pada peringkat 160 dunia, dan peringkat 16 Asia. Kita harus instropeksi pada diri kita masing-masing. Apakah yang menyebabkan hal ini dapat terjadi. Dan apakah yang kita lakukan sebagai masyarakat Indonesia. Tentunya kita juga sudah jenuh dengan kemiskinan yang kita hadapi saat ini. Kesulitan ekonomi dimana-mana. Untuk makan pun terkadang susah apalagi menginginkan pendidikan yang tinggi. Hal tersebut jelas perlu direnungkan. Jika masyarakat kita masih banyak yang seperti itu maka kita masih jauh dari kata makmur. Kita harus bisa mewujudkan harapan para pejuang bangsa kita terdahulu.Kita harus dapat mencerdaskan diri kita masing-masing. Karena dengan demikian, kita telah berupaya untuk mencerdaskan bangsa dan berupaya menyelamatkan bangsa kita dari kemiskinan. Dan janganlah menyerah untuk menggapainya. Karena kita bisa!

Meningkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia



Tanggal 2 mei merupakan hari pendidikan nasional. Dan pada tanggal tersebut digunakan untuk mengenang Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara merupakan tokoh perjuangan Indonesia dalam bidang pendidikan. Pada zaman kolonialisme beliau berjuang agar penduduk pribumi semua dapat merasakan pendidikan yang layak sehingga Indonesia dapat menjadi bangsa yang makmur dan kaya.
Pada saat ini untuk memperoleh pendidikan lebih mudah dari pada era-era sebelumnya. Banyak sekali sarana yang dapat menunjang pendidikan. Banyak juga sekolah-sekolah yang telah bertaraf internasional dengan berbagai sarana yang modern untuk menunjang pendidikan anak didik mereka. Sehingga tentunya dengan meningkatnya sarana yang telah diberikan oleh pemerintah maka kita harus menggunakan kesempatan tersebut untuk meningkatka kualitas pendidikan di Indonesia saat ini. Dengan demikian Negara kita akan mampu bersaing dalam berbagai hal terutama dalam bidang pendidikan. Dengan meningkatnya kualitas Negara kita dibidang pendidikan maka kita juga dapat meningkatkan kualitas ekonomi kita, dan kita juga dapat menekan garis kemiskinan di Negara kita ini.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan Negara kita, kita harus berupaya agar siswa dapat nyaman dan benar-benar mengerti tentang materi yang diajarkan. Banyak para siswa yang mengeluh karena tidak mengerti apa yang tengah disampaikan oleh guru pembimbing sehingga materi yang diberikan akan tidak dapat diserap dengan sempurna. Dapat kita lihat saat ini, para siswa yang telah lulus jarang yang berminat untuk menjadi seorang guru. Kebanyakan dari mereka akan lebih cenderung memilih kedokteran, hukum, dan ekonomi, serta fakultas dan jurusan yang lain. Sedangkan guru merupakan pilihan terakhir apabila mereka sudah tidak memiliki pilihan yang lain. Sehingga seorang guru haruslah seseorang yang benar-benar tulus mempunyai keinginan untuk mencerdaskan bangsa dan bukan semata-mata hanya untuk mencari uang walau uang juga memang sebuah kebutuhan.
Kita sebagai seorang siswa tentu tahu apa yang akan membuat kita tidak terbebani dalam belajar dan apa yang akan membuat kita semangat untuk belajar. Kita akan merasa tidak nyaman apabila kondisi didalam kelas tidak kondusif dan fasilitas yang kurang menunjang. Sehingga kita tidak terfasilitasi untuk belajar dengan baik.
Dalam kehidaupan seorang siswa mustahil rasanya apabila tanpa tugas dari seorang guru pembimbing masing-masing. Hal tersebut memang sangat baik sebagai sarana untuk latihan dirumah dan agar kita tidak lupa terhadap materi yang diberikan disekolah. Namun apabila tugas yang diberikan cukup berat dan membebani siswa maka hal ini akan mengurangi jam belajar siswa. Dan selain itu tugas yang banyak akan membuat siswa stress dan terlalu lelah. sehingga siswa tidak akan belajar dengan optimal.
Saat ini berhasil atau tidaknya kita selama ini dalam mencari ilmu, diukur dari nilai-nilai dan ujian. Sehingga para siswa selalu hanya mencari nilai dengan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan nilai terbaik. Apakah kita ingin Indonesia akan terus seperti ini? Kecurangan para siswa saat ujian sudah bukan lagi hal yang aneh. Seorang siswa yang tidak melakukan tindak kecurangan malah akan menjadi aneh. Tak jarang juga sekolah turut membantu kecurangan ini, hal ini banyak terjadi di ujian nasional-ujian nasional yang setiap tahun selalu ditemukan tindak kriminalitas semacam ini. Bagaimana kualitas pendidikan Indonesia dapat berkembang maju jika hal ini sudah menjadi tradisi?

Jam belajar yang tinggi juga mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Akan percuma apabila jam belajar yang diberikan sekolah sangat banyak dan padat apabila siswa tersebut tidak dapat menyerap materi yang diberikan. Yang terpenting bukanlah jam belajar yang banyak namun tingginya siswa tersebut menyerap materi yang diberikan oleh guru yang professional.

PENTINGNYA PENDIDIKAN DI KALANGAN KAUM MISKIN


Di era globalisasi pendidikan merupakan aset berharga dan tak ternilai lagi harganya, karena semakin banyak kita memperoleh ilmu pekerjaan yang bisa kita ambil bisa lebih bervariasi. Menurut hukum alam yang kuat menindas yang lemah. Dari pernyataan inilah kita bisa artikan yang kuat kita artikan orang yang berilmu banyak sedangkan sebaliknya yang lemah kita artikan orang yang berilmu sendiri.

Di kehidupan kaum miskin pendidikan bagai emas karena biaya yang dibutuhkan seperti emas ”mahal”. Karena biaya yang begitu mahal mereka menyampingkan pendidikan disebabkan kebutuhan untuk hidup kurang. Hal ini menyebabkan aset masa depan kita menjadi terbelakang tentang ilmu pengetahuan.

Ini juga berbanding lurus dengan sistem pendidikan yang kurang profesional yang menyebabkan pola pikir masyarakat miskin tertuju pada kebutuhan perut. Pemerintah sekarang mulai mencanangkan sekolah gratis tetapi tak bisa merubah sepenuhnya pola pikir masyarakat.

Tetapi kita bisa bersyukur atas keseriusan pemerintah untuk mengentas kebodohan yang dimulai tahun 2009 ini. Sekarang yang menjadi kendala besar adalah kesediaan putra putrinya untuk berpartisipasi sekolah. Pemerintah berjanji pada tahun 2015 Indonesia bebas dari kebodohan. Karena kebodohan itu merupakan dosa yang besar untuk negara besar yaitu Indonesia oleh sebab itu kita harus mempunyai kesadaran tinggi untuk mewujudkan impian dari bapak pendidikan kita yaitu Ki Hadjar Dewantoro.

Pemerintah menargetkan pada tahun ini angka siswa untuk sekolah kurang lebih 20% penduduk miskin di Indonesia sudah sekolah. Kenyataannya prosentase penduduk miskin yang sekolah masih 10% paling tidak pada separuh tahun ini pemerintah mampu untuk merealisasikan apa yang telah ditargetkan. Pakar pendidikan pun optimis akan program ini akan berjalan sukses karena masyarakat miskin sudah mulai menyadari pentingnya pendidikan.

Jika bangsa mau maju maka pendidikan kunci utama untuk memajukan pendidikan. Mulai dari hal yang terkecil yaitu menyadarkan bahwa pendidikan itu penting. Kemudian fasilitasi sekolah yang fasilitasnya kurang memadai. Jika saran kami yang sedikit ini di lakukan Indonesia pasti bisa menyaingi negara tetangga kita yaitu Singapura dan Malaysia.

PERBEDAAN KUALITAS PENDIDIKAN ANTARA SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA



Sistem pendidikan di Indonesia atau disebut dengan kurikulum sejauh ini semaikn lama semakin baik. Sejak Indonesia merdeka hingga sekarang kurikulum selalu berubah setiap 5 tahun seiring pergantian menteri. Namun kurikulum nampaknya kurang begitu sip di lapangan. Penyebabnya adalah perbedaan kualitas di masing-masing sekolah.

Di sekolah negeri sendiri kurikulum dijalankan dengan baik yang didukung dengan segala fasilitas yang memungkinkan. Sedangkan di swasta kurikulum kurang berjalan dengan baik karena terkendala oleh fasilitasnya. Di swasta sendiri menjadi bagus hanya berlandaskan pendekatan pada setiap siswa dengan kata lain setiap individu selalu diperhatikan perkembangannya. Sedangkan di negeri sendiri hanya memperhatikan nilainya saja tanpa melihat usaha dari setiap siswa. Hal ini membuat secara pendekatan sosial di swasta lebih unggul daripada di negeri. Jika secara fasilitas negeri jauh lebih unggul daripada swasta.

Sekarang kita lihat dari segi guru. Di negeri sendiri guru adalah pengajar, yang tugasnya adalah memberi pelajaran, sedangkan di swasta guru adalah pendidik, yang tugasnya adalah memberi pelajaran serta memotoring kegiatan siswa. Itu hanya sebagai peranan kita liat dari pendapatannya, rata-rata guru negeri kota gajinya diatas 4 juta dan belum termasuk uang sejahtera serta setiap tahun gajinya selalu naik. Sedangkan guru swasta kota gaji paling besar adalah 1.25 juta sudah termasuk uang sejahtera dan setiap tahun belum tentu naik serta belum lagi kerja sambilan.

Hal ini sangat berpengaruh dari semangat guru untuk mengajar, alangkah baiknya yang negeri membantu sekolah swasta yang sangat membutuhkan bantuan untuk bersama-sama mencerdaskan aset masa depan bangsa. Jika sekolah negeri dan swasta saling bekerja sama maka untuk membangun bangsa ini semakin mudah, seperti peribahasa bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Selain itu kita bisa mengembalikan masa emas pendidikan yang kita raih tahun 1970an.

Guru adalah aset terpenting jika guru dibuat kecewa atas keputusan atasannya dapat membuat kericuhan yang efeknya pasti mengenai siswa, proses KBM terganggu dan ilmu yang akan diberikan tersendat. Kejadian ini sering terjadi di daerah timur Indonesia. Solusi yang tepat menurut kami adalah pemerintah menyortir guru yang sudah di negerikan supaya guru yang telaten dan sabar yang dipertahankan yang tak memenuhi di non aktifkan, karena guru yang telaten dan sabar inilah yang membuat siswa bisa meraih prestasi yang bagus. Jika sebaliknya guru yang hobi menghukum siswanya yang contohnya di strap jika terlambat membuat siswa benci dengan guru tersebut yang mengakibatkan pelajaran yang disampaikan oleh guru tersebut di tolak mentah-mentah oleh otak siswa.

Hal ini yang sudah disadari oleh negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, yang telah merubah sistem pendidikannya mulai tahun 1990an. Sangat disayangkan Indonesia yang pendidikannya terbaik se-Asia Tenggara tahun 1970an bisa kalah jauh dengan negara yang jika dilihat tahun merdekanya lebih muda. Marilah kita bertekad untuk bersatu baik sekolah negeri maupun swasta untuk mengembalikan masa emas pendidikan kita paling tidak kita dapat menyamai kedua negara tersebut bahkan kita bisa lebih baik, serta kita wujudkan impian Bapak Pendidikan kita, Ki Hadjar Dewantoro serta amanat yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 beserta isinya. KITA PASTI BISA !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

MAKNA HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Hari pendidikan nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Mei atau bertepatan hari ulang tahunnya Ki Hadjar Dewantoro, Bapak Pendidikan kita yang telah kehilangan maknanya. Hal ini di sebabkan banyak kalangan pelajar kurang menghargai jasa para pahlawan. Sebagian besar pelajar hafal hanya hari kemerdekaan Indonesia. Hal ini makna pendidikan semula untuk menghargai dan menghormati jasa seorang Ki Hadjar Dewantoro untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Jika sekolah yang tidak mengingatkan pasti para pelajar sudah lupa.
Makna hari pendidikan nasional sebenarnya adalah masyarakat yang mendapat pendidikan secara merata yang menurut HAM pendidikan merupakan HAM ke 2 setelah kebebasan untuk hidup. Biasanya sekolah-sekolah negeri memperingatinya dengan upacara bendera. Sebenarnya dari lubuk hati Ki Hadjar Dewantoro sendiri kurang setuju diperingati dengan upacara bendera. Menurut beliau alangkah lebih baik hari pendidikan nasional digunakan untuk ajang berbenah diri supaya dapat lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya.
Kebanyakan sekolah-sekolah negeri salah kaprah atas hari pendidikan nasional. Mereka tetap melakukan upacara bendera tanpa melakukan berbenah diri. Hal ini sangat disayangkan karena dengan berbenah diri kita bisa mengetahui apakah yang kita lakukan pada tahun-tahun sebelumnya kita sudah melakukan dengan baik. Jika tidak kita bisa mengubah kesalahan tersebut sedikit demi sedikit. Bukannya “dirayakan” dengan seremoni yang menghabiskan banyak biaya, jika biaya tersebut digunakan untuk memajukan pendidikan di negeri ini paling tidak bisa menolong sedikitlah daripada dana tersebut di buang dengan percuma tanpa ada perubahan yang berarti.
Ini menyebabkan pendidikan di Indonesia tak dapat berkembang dengan baik, mereka tak sedikitpun memikirkan apa makna dari hari pendidikan nasional secara menyeluruh. Ini yang menyebabkan pendidikan di Indonesia jauh tertinggal dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Karena di kedua negara tersebut selalu mengadakan evaluasi setiap tahunnya, bahkan setiap bulan ada pengecekkan rutin. Apakah hari pendidikan nasional sebagai pajangan belaka? Apakah pendidikan kita hanya bisa bersaing setingkat lebih bawah dari negara Malaysia dan Singapura? Kedua pertanyaan ini bisa membuat kita terpacu untuk selalu dan selalu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan bisa membuat hari pendidikan nasional lebih bewarna.