Seluruh masyarakat Indonesia harus bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Hal ini telah tercantum dalam UUD 1945. Dan dana dari APBN sebanyak 20% menurut UUD 1945 digunakan untuk pendidikan. Dari dana yang cukup besar itu tentunya para pejuang bangsa kita yang telah merumuskan UUD 1945 dengan sedemikian rupa telah mengetahui bahwa pendidikan sangatlah penting untuk dapat membangun bangsa kita. Bagaimana mungkin bangsa kita dapat menjadi bangsa yang dapat makmur dan kaya apabila masyarakatnya tidak berpendidikan. Mari kita telaah, bangsa manakah yang masyarakat dan pemimpinnya yang tidak berpendidikan dapat menjadi Negara yang makmur dan kaya? Tentunya akan sangat sulit sekali kita temukan karena sangat jarang bahkan mungkin juga tidak ada. Apalah guna Negara yang memiliki kekayaan alam yang tinggi jika tidak mempunyai pendidikan untuk mengolahnya. Apabila Negara tersebut tidak dapat memanfaatkan kekayaan yang ada tentunya hal tersebut akan sangat disayangkan karena kita akan menjadi makmur apabila kita dapat mengolah dan memanfaatkan serta melestarikan kekayaan yang kita miliki. Dan tentunya kita tidak ingin terus-menerus dibodohi bukan? Kita harus dapat menjadi bangsa yang mandiri. Kita harus dapat menunjukan pada dunia bahwa kita bangsa yang kokoh, bersatu,dan disiplin. Karena tanpa disiplin bangsa kita akan terus menjadi bangsa yang tertinggal karena kita mendapatkan kesan bahwa kita tidak mempunyai komitmen. Jika kita dapat mengolah, memanfaatkan, dan juga melestarikanya maka kita tidak akan menjadi bangsa yang tertinggal lagi. Dan tentunya untuk mengatur semua itu dibutuhkan pendidikan yang tinggi.
Apabila kita meninjau masa lalu tentunya kita akan sangat bersyukur dapat hidup di era ini, kita dapat memperoleh pendidikan yang layak dan juga tidak lagi hanya kaum pria saja yang berhak mendapatkan pendidikan. Tentunya hal ini tidak lepas dari perjuangan para pahlawan kita. Walau tentunya agar seluruh masyarakat Indonesia dapat menikmati pendidikan yang layak memerlukan perjuangan dan semangat yang tinggi. Karena hiingga kemerdekaan Indonesia akan menginjak pada usia 64 tahun ini, masih banyak masyarakat yang masih belum dapat mendapatkan pendidikan yang layak. Masyarakat yang buta huruf pun masih bisa kita dapatkan. Sudah setengah abad lebih kita merdeka namun tetap saja rasanya kita masih terbelenggu oleh penjajahan. Penjajahan atas kebodohan dan kemiskinan. Kita harus mengakui bahwa Negara kita yang merupakan Negara berkembang masih sangat dekat dari garis kemiskinan dan juga kebodohan. Menurut informasi yang saya dapatkan, pendidikan Negara Indonesia berada pada peringkat 160 dunia, dan peringkat 16 Asia. Kita harus instropeksi pada diri kita masing-masing. Apakah yang menyebabkan hal ini dapat terjadi. Dan apakah yang kita lakukan sebagai masyarakat Indonesia. Tentunya kita juga sudah jenuh dengan kemiskinan yang kita hadapi saat ini. Kesulitan ekonomi dimana-mana. Untuk makan pun terkadang susah apalagi menginginkan pendidikan yang tinggi. Hal tersebut jelas perlu direnungkan. Jika masyarakat kita masih banyak yang seperti itu maka kita masih jauh dari kata makmur. Kita harus bisa mewujudkan harapan para pejuang bangsa kita terdahulu.Kita harus dapat mencerdaskan diri kita masing-masing. Karena dengan demikian, kita telah berupaya untuk mencerdaskan bangsa dan berupaya menyelamatkan bangsa kita dari kemiskinan. Dan janganlah menyerah untuk menggapainya. Karena kita bisa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar